Sejauh
ini, komputer yang memiliki inti prosesor (core) banyak dan memori
besar diklaim mampu memproses data dengan cepat.
Prosesor bertugas membagi kerja pemrosesan data ke seluruh komponen komputer, sedangkan memori berperan menyimpan data yang sedang diproses oleh prosesor.
Prosesor bertugas membagi kerja pemrosesan data ke seluruh komponen komputer, sedangkan memori berperan menyimpan data yang sedang diproses oleh prosesor.
Namun,
beberapa inti prosesor dan sel-sel memori yang masih terbuat dari
tembaga ternyata merupakan hambatan untuk mentransfer data. Hambatan itu
berupa beban panas (termal) ketika prosesor bekerja dan lebar pita
(bandwidth) yang terbatas dalam suatu koneksi melalui sebuah jaringan
(network).
“Transmisi
sinyal melalui kabel tembaga memperlambat kecepatan komputer karena
adanya beban termal dan bandwidth yang terbatas,” jelas Direktur Jülich
Peter Grünberg Institute, Prof Detlev Grützmacher, seperti dikutip
Science Daily, Senin (19/1).
Selain
memperlambat kinerja komputer, sinkronisasi antarsirkuit yang terbuat
dari tembaga ternyata boros energi. Sinkronisasi antarsirkuit
menggunakan energi hingga 30 persen selama komputer beroperasi. Menjawab
permasalahan tersebut, para peneliti dari Forschungszentrum Jülich dan
Paul Scherrer Institute di Swiss bekerja sama dengan mitra internasional
membuat semikonduktor yang terdiri hanya dari unsur golongan utama IV
(dalam tabel sistem periodik). Golongan utama yang sering disebut pula
golongan A merupakan bagian dari 114 unsur kimia yang ada di alam
semesta.
Tim
peneliti membuat chip silikon dari bahan germanium-timah (GeSn) yang
mampu menyerap dan memancarkan cahaya dalam rentang panjang gelombang
sekitar tiga mikrometer. Germanium (Ge) adalah metaloid berkilau dengan
karakteristik keras, berwarna abu-abu keputihan yang termasuk dalam
golongan karbon. Adapun
timah (Sn) merupakan logam post-transisi keperakan dengan karakteristik
dapat ditempa (malleable), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga
tahan karat, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah
karat.
“Kandungan
timah yang tinggi menentukan sifat optik. Untuk kali pertama, kami
mampu memperkenalkan lebih dari 10 persen timah ke kisi kristal tanpa
kehilangan kualitas optik,” kata Stephan Wirths .
Dasar Baru
Penggunaan
bahan germanium-timah merupakan dasar baru transmisi data pada sebuah
chip komputer melalui cahaya. Disebut dasar baru karena telah banyak
dilakukan penelitian secara intensif pembuatan chip, namun belum
kompatibel dengan sumber laser. Tim
peneliti dari Forschungszentrum Jülich dan Paul Scherrer Institute
merekayasa sifat material dari germanium sehingga mampu memperkuat
sinyal optik sebagai sumber laser.
“Kami
mampu menunjukkan bahwa senyawa germanium-timah dapat memperkuat sinyal
optik, serta menghasilkan sinar laser,” papar peneliti dari
Laboratorium Mikro dan Nanoteknologi, Dr Hans Sigg. Fungsi
laser sejauh terbatas pada suhu rendah sampai minus 183 derajat
Celsius. “Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kami bekerja dengan sistem
tes yang tidak dioptimalkan,” tambah Dr Dan Buca. Kemampuan
transfer data chip silikon dengan bahan germanium-timah diklaim lebih
cepat daripada kabel tembaga. Bahan semikonduktor itu juga dapat
mentransmisi data melalui cahaya pada komponen yang berbeda-beda secara
cepat dan efisien. Selain itu, lebih hemat energi ketimbang penggunaan
kabel tembaga. awm/ AR-4
Menguji Kecepatan Kabel Optik
Para
teknisi Intel tengah berusaha membuat komputasi jauh lebih efisien.
Mereka memperkenalkan teknologi untuk mentransfer data dengan komponen
optik. Terobosan
baru ini sebagai upaya penyesuaian komponen optik dan laser ke chip
silikon yang terkait sinyal elektronik. Hasil penelitian Intel yang
disebut Silicon Photonics dapat mengirimkan data dengan kecepatan 100
gigabit per detik pada seutas kabel berdiameter lima milimeter. Kecepatan tersebut melampaui penggunaan kabel tembaga terbaik yang
mentranfer data 40 gigabit per detik. “Kami meluncurkan ini di produksi
massal, dan Intel telah memutuskan untuk membuat investasi yang
signifikan,” kata ketua penelitian Silicon Photonics, Mario Paniccia,
beberapa waktu lalu.
Kabel
optik tersebut dapat menggantikan lebih dari 10 kabel tembaga yang
digunakan untuk menghubungkan server. Teknologi Silicon Photonics juga
dapat digunakan untuk menggantikan kabel jaringan Ethernet konvensional. Intel telah mengembangkan sebuah papan sirkuit kecil yang dapat ditambahkan ke server untuk meng-upgrade ke teknologi optik. Bagian yang paling penting dari papan sirkuit kecil itu adalah modul
kompak yang mengandung satu atau lebih dari chip silikon yang dapat
mengkonversi sinyal elektronik komputer bolak-balik. Di
antara komponen optik di dalam chip silikon tersebut terdapat empat
laser yang dapat mengalirkan data hingga 25 gigabit per detik. Adapun
pada sebuah “kartu” bisa memiliki lebih dari satu chip silikon optik di
atasnya, tergantung berapa banyak bandwidth yang dibutuhkan.
sumber:http://koran-jakarta.com/?27477-%E2%80%9Cchip%E2%80%9D%20komputer%20berbasis%20laser
0 komentar:
Posting Komentar