1) Laser
Doped Insulator (zat padat)
Laser
Doped Insulator merupakan laser dengan medium aktiv yang terdiri atas kisi-kisi
atom (biasanya dalam bentuk kristal) dengan atom impurity yang ditanamkan
selama proses pertumbuhan bahan. Beberapa contoh laser yang menguunakan medium
aktif berupa bahan zat padat antara lain :
a.
Laser
Ruby, menggunakan
medium aktiv berupa kristal ruby yakni aluminium oxide dengan 0,05% berat
chromium sebagai impurity. Pumping menggunakan white light discharge melalui
penyerapan daerah sekitar spektrum biru dan hijau.
b.
Laser
Nd:YAG, menggunakan
medium aktiv yaitu attrium aluminium garnet (Y3Al5O12)
dengan ketidakmurnian (impurity) berupa ion neodymium Nd3-. Proses
pumping menggunakan flash cahaya putih dari lampu tabung Xenon, tetapi dapat
pula di pumping menggunakan laser semikonduktor.
c.
Laser
Nd:Glass, menggunakan
medium aktiv glass dengan impurity berupa ion neody-mium Nd3-.
2) Laser
Gas
Transisi
tingkat energi yang dimanfaatkan pada laser gas dapt berupa tingkat energi
elektronik dalam atom atau ion atau tingkat energi vibrasi dalam molekul.
Beberapa contoh laser gas, yaitu :
a.
Laser
He-Ne (transisi
tingkat atomik), menggunakan medium aktiv berupa campuran 10 bagian helium dan
1 bagian neon. Pumping dilakukan dengan discharge dc tegangan 2-4 kV. Prosesnya,
energi dari proses pumping menyebabakan eksitasi atom helium dan transfer
energi terjadi karena proses tumbukan dengan atom neon. Dan penyerapan energi
yang mengakibatkan transisi elektronik dalam atom neon, sebagian menimbulkan
cahaya laser.
b.
Laser
Argon (transisi
tingkat ionik). Atom gas Argon terionisasi ole utmbukan elektron dalam discharge
arus tinggi (15-10 A). Contoh laser argon adalah laser krypton.
c.
Laser
CO2 (transisi
tingkat molekuler)
Laser jenis ini
menggunakann medium aktiv berupa campuran gas CO2, gas nitrogen dan
gas helium dengan perbandingan volume 1:4:5. Gas nitrogen bertindak seperti
atom helium pada laser He-Ne. Prosesnya, molekul nitrogen tereksitasi ke
tingkat energi yang lebih tinggi setelah mendapatkan energi dari luar berupa
energi pumping. Dan melalui proses tumbukan antar gas campuran terjadi transfer
energi ke gas CO2 sehingga molekul gas tereksitasi dan menghasilkan
transisi laser. Fungsi helium dalam laser CO2 adalah :
-
Menambah
konduktivitas termal dinding tabung sehingga mengurangi temperatur dan menambah
gain
-
Menambah
efisiensi laser
3) Laser
Semikonduktor
4) Laser
Cair (dye laser)
Medium aktiv yang digunakan dalam dye laser adalah
larutan bahan celup organik dalam pelarut seperti rhodamien 6G dalam pelarut
metanol. Pumping yang digunakan seperti flashtubes, laser nitrogen, laser zat
padat, laser ion. Pemilihan pumping tergantung spektrum absorpsi yang diinginkan
dan output yang diharapkan. Banyak bahan dye yang digunakan sebagai media laser
seperti polyphenyl, stilben, sodium flourescein, oxazine 1, rhodamine 6G, C490.
Spektrum keluaran cahaya dye laser cukup lebar, maka laser ini dilengkapi
dengan komponen yang dapat mengatur keluaran panjang gelombang yang
diradiasikan. Cahya keluaran dye laser dapat diatur (tune) dengan menggunakan
prisma, kisi difraksi dan dikombinasikan dengan cermin dan elemendispersi.
Ø
SIFAT
CAHAYA LASER
Beberapa sifat cahaya
laser dibawah ini, tidak semuanya mempunyai derajat yang sama untuk semua
laser. Pemilihan sifat cahaya laser tergantung pada pemakaiannya.
1)
Kesearahan
( Directionality )
Cahaya
laser mempunyai kesearahan yang tinggi, berkas cahaya laser terkolimasi dengan
sudut divergensi yang kecil, sehingga energi yang dibawa dapat terkumpul dengan
mudah dan dapat difokuskan dengan luasan yang kecil. Sedangkan cahaya yang
diradiasi oleh sumber konvensional memancar ke segala arah dengan sudut ruang
40 steradian.
Tabel dibawah ini menunjukkan sudut divergensi
beberapa tipe laser dengan besaran yang dinyatakan dalam milliradian.
Laser
|
He-Ne
|
Ar
|
CO2
|
Ruby
|
Nd:Glass
|
Dye
|
Divergensi (mrad)
|
0,5
|
0,8
|
2
|
5
|
5
|
2
|
2)
Line
Width yang sempit
Laser mempunyai
kemungkinan untuk dijadikan sumber cahaya yang meradiasi berkas monokromatis,
yakni cahaya yang mempunyai panjang gelombang tunggal, sehingga mempunyai lebar
garis spektrum yang cukup sempit. Sempitnya lebar garis yang dipunyai cahaya
laser menjadikan laser merupakan pilihan sumber cahaya yang digunakan dalam
kegiatan eksperimental ilmu pengetahuan seperti photocemistry, spektroskopi,
juga dalam komunikasi. Sifat ini dikarenakan :
-
Hanya
ada satu frekuensi yang dikuatkan v =
-
Susunan
dua cermin yang membentuk cavity- resonant sehingga osilasi hanya terjadi
sesuai dengan frekuensi cavity
3)
Koheren
Berkas laser umunya
sangat koheren, yang mengandung arti bahwa cahaya yang dipancarkn tidak
menyebar dan rentang frekuensinya sangat sempit (monochromatic light). Radiasi dari laser mempunyai derjat koherensi
spatial dan temporal yang sangat tinggi, yaitu sifat keserempakan phase
gelombang cahaya yang terpancarkan. Sifat koheren cahaya merupakan satu
karakteristik yang cukup penting dalam pengukuran interferometrik dan
deformasi, termasuk di dalamnya pengukuran dengan holografi dan spekel, yang
banyak digunakan dalam metrologi dan analisis vibrasi. Satu variabel yang
penting berhubungan dengan sifat koheren cahaya laser adalah panjang koherensi,
dengan nilai yang berbeda-beda untuk jenis laser yang tidak sama, sepeti yang
ditunjukkan tabel berikut :
Laser
|
Panjang
Koherensi
|
He-Ne , moda tunggal
|
Hingga 1000 m
|
He-Ne , moda jamak
|
0,1 – 0,2 m
|
Argon , moda jamak
|
0,02 m
|
Nd:YAG
|
0,01 m
|
Nd:Glass
|
2 x 10 -4 m
|
GaAs
|
1 x 10-3 m
|
Ruby
|
102- m
|
4)
Brightness
/ kecerahan yang tinggi
Brightness
didefinisikan sebagai daya persatuan luas persatuan sudut ruang. Berdasar difat
kesearahan yang tinggi menyebabkan cahaya laser hampir terkolimasi maka cahaya
laser walaupun mempunyai dayan yang rendah mampu memberikan nilai kecerahan
yang tinggi.
Ø
TIPE
– TIPE CAHAYA LASER
-
Berdasarkan
bentuk fisik bahan aktif : laser zat padat, zat cair dan gas
-
Bentuk
khusus : laser elektron bebas (free-electron laser) adalah bahan aktifnya
terdiri dari elektron-elektron bebas dengan bergerak melewati susunan medan
magnet yang periodik
-
Berdasarkan
panjang gelombang : UV laser, visible, infra merah
-
Berdasarkan
durasi berkas cahaya : kontinu dan pulsa
Ø
KELAS
LASER
Berdasarkan daya
keluaran, laser dapat dibagi menjadi 4 kelas sebagai berikut :
-
Kelas
1 : Daya keluarannya sangat rendah, sehingga tidak berbahaya
-
Kelas
1A : laser ini tidak boleh langsung mengenai mata (scanner di supermarket).
-
Kelas
2 : Spektrum radiasi merupakan spektrum visibel (400-700 nm), dengan daya
keluaran hingga 1mW untuk laser CW (continous wave). Laser kelas ini tidak
membahayakan tetapi perlu proteksi mata bila bekerja dengan laser kelas ini.
-
Kelas
3A : Spektrum yang teradiasi merupakan spektrum visibel, denga daya keluaran
hingga 5 mW. Diperlukan proteksi mata, dan berbahaya bila berkas dipandang
langsung.
-
Kelas
3B : Spektrum yang teradiasi lebih besar berupa spektrum elektromagnetik (200
nm – 1 mm) dan daya keluaran 500 mW. Berkas cahaya laser ini cukup berbahaya
sehingga perlu menghindari berkas langsung.
Kelas 4 :
Spektrum yang teradiasi adalah spektrum elektromagnetik dengan daya keluaran
lebih besar dari 500 mW. Berbahaya jika dilihat dari berbagai kondisi (langsung
atau yang terhambur) dan berpotensi menyebabkan kebakaran atau membakar kulit.
0 komentar:
Posting Komentar